Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional yang paling terkenal dari Indonesia, tepatnya berasal dari suku Gayo di Aceh. Tarian ini tidak hanya memukau dengan keindahan gerakannya, tetapi juga kaya akan makna filosofis dan religius.
Ciri Khas dan Keunikan
Keunikan Tari Saman terletak pada:
- Gerakan yang Kompak: Tarian ini ditampilkan oleh sekelompok penari (biasanya puluhan orang) yang duduk berjajar rapat dan melakukan gerakan tangan, tubuh, dan kepala secara serempak dan berirama. Kekompakan mutlak diperlukan karena ketidakseragaman dapat merusak keindahan tarian.
- Tanpa Musik Pengiring: Tari Saman tidak menggunakan alat musik. Irama dihasilkan dari suara tepukan tangan ke dada dan paha, serta dari nyanyian (syair) para penari. Syairnya biasanya berisi pujian kepada Tuhan, nasihat, dan pesan-pesan kehidupan.
- Posisi Duduk: Seluruh penari menari dalam posisi duduk berlutut, membentuk formasi yang dinamis.
Makna dan Filosofi
Pada awalnya, Tari Saman digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Setiap gerakan dan syair memiliki makna tersendiri. Gerakan yang cepat dan dinamis melambangkan semangat, kekompakan, dan ketertiban dalam kehidupan sosial masyarakat Gayo.
Pengakuan Dunia
Karena keunikan dan nilai budayanya yang tinggi, UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada tahun 2011. Pengakuan ini semakin mengukuhkan Tari Saman bukan hanya sebagai milik Aceh, tetapi juga sebagai harta berharga bagi seluruh dunia.
RBN Puspo Budoyo juga sering membawakan Tarian Saman untuk mengisi acara kegiatan national maupun international. baru-baru ini RBN Puspo Budoyo mengisi acara tersebut dalam kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.


